Pahlawan Insulin Untuk Pasien DMT 1
HUMAS - RSUP Fatmawati
Tuesday, 27 May 2025 16:43 WIB
Gambar dari HUMAS RSUP Fatmawati
Insulin merupakan obat vital bagi penyandang diabetes untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Tidak hanya digunakan oleh orang dewasa, insulin juga dapat diberikan pada anak dengan diabetes melalui alat yang disebut insulin pen. Alat ini membuat penggunaan insulin menjadi lebih praktis dan mudah. Insulin pen dapat digunakan pada anak di atas 1 tahun. Alat ini berfungsi untuk mengubah gula darah menjadi energi yang berguna bagi tubuh anak. Prinsip dasarnya sederhana: insulin + glukosa (dari makanan) = energi untuk bermain dan beraktivitas. Terdapat tiga jenis insulin berdasarkan durasi kerjanya. Insulin kerja pendek (rapid insulin) diberikan sebelum makan, 3-4 kali sehari. Insulin kerja sedang (intermediate acting insulin) diberikan 2-3 kali sehari sebelum makan. Sedangkan insulin kerja panjang (long acting) digunakan saat malam hari dan pagi hari atau hanya malam hari saja. Penggunaan insulin pen melibatkan beberapa langkah. Pertama, siapkan insulin pen dengan memeriksa tanggal kadaluarsa dan kejernihan cairan insulin. Pastikan insulin tidak menggumpal dengan memutar pen secara perlahan selama 15 detik. Kedua, pasang jarum insulin pada pen. Ketiga, periksa dan buang gelembung udara jika ada. Keempat, atur dosis insulin sesuai kebutuhan. Kelima, pilih lokasi penyuntikan, biasanya di perut, bagian atas paha, atau bagian belakang lengan. Keenam, lakukan penyuntikan dengan mencubit kulit dan mendorong jarum ke dalam kulit dengan posisi tegak lurus. Tekan tombol insulin secara perlahan dan tahan 5-10 detik sebelum menarik jarum. Penyimpanan insulin juga penting. Insulin pen yang belum dipakai disimpan pada suhu 2-8°C dalam lemari es. Insulin yang sudah terbuka disimpan pada suhu ruang (15-20°C) terlindung dari cahaya matahari. Masa pakai insulin pen adalah 30 hari sejak pertama digunakan. Meskipun jarang, efek samping bisa terjadi seperti tetesan darah, memar, penebalan kulit di area suntikan, konstipasi, mengantuk, dan hipoglikemia. Jika terjadi efek samping yang membahayakan, segera konsultasikan dengan dokter.
Halaman Highlights