Intususepsi Anak: Usus Masuk Kedalam Usus

HUMAS - RSUP Fatmawati

Wednesday, 14 May 2025 11:23 WIB

Responsive image

Gambar dari HUMAS RSUP Fatmawati

Intususepsi merupakan salah satu kegawatdaruratan bedah pada anak yang perlu mendapat perhatian serius. Kondisi ini terjadi ketika segmen usus proksimal (intussusceptum) masuk ke dalam rongga lumen usus distal (intussuscipiens), yang dapat menyebabkan obstruksi usus dan berpotensi berkembang menjadi strangulasi usus jika tidak segera ditangani. Kondisi ini paling sering terjadi pada bayi berusia 4-9 bulan. Data menunjukkan bahwa intususepsi merupakan penyebab kegawatdaruratan bedah kedua terbanyak pada anak berusia kurang dari 1 tahun (41,9%), setelah hernia inguinal yang terjepit. Pada anak berusia lebih dari 1 tahun, intususepsi menyumbang sekitar 6,3% dari kasus kegawatdaruratan bedah. Manifestasi klinis intususepsi sering ditandai dengan trias klasik, yaitu nyeri kolik pada perut (85%), muntah (80%), dan tinja berdarah yang mirip dengan selai kismis merah (red currant jelly stool). Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan massa yang teraba di perut. Kriteria diagnostik mayor meliputi tanda obstruksi usus, muntah hijau, distensi abdomen, gambaran invaginasi, dan gangguan vaskularisasi usus. Sedangkan kriteria minor meliputi usia kurang dari 1 tahun, nyeri perut hilang timbul, muntah, lesu, pucat, dan syok hipovolemik. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain foto polos abdomen yang menunjukkan tanda meniskus atau distribusi udara tidak merata, ultrasonografi yang dapat memperlihatkan "target sign", hingga CT-scan dalam kasus tertentu. Tatalaksana intususepsi dimulai dengan resusitasi cairan intravena, dekompresi saluran cerna, dan pemberian antibiotik spektrum luas. Untuk kasus intususepsi sederhana, dapat dilakukan reduksi non-operatif menggunakan enema udara atau hidrostatik barium. Jika tindakan non-operatif gagal, diperlukan eksplorasi laparotomi untuk reduksi manual. Dalam kondisi usus sudah tidak viable, perlu dilakukan reseksi usus dengan anastomosis primer atau ileostomi. Pengenalan dini dan penanganan tepat menjadi kunci keberhasilan tatalaksana intususepsi pada anak.