Mengenal Penyakit Ginjal Pada Anak
HUMAS - RSUP Fatmawati
Wednesday, 19 March 2025 11:12 WIB
Gambar dari HUMAS RSUP Fatmawati
Gangguan ginjal akut (Acute Kidney Injury/AKI) pada anak merupakan kondisi di mana terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba dan signifikan dalam hitungan jam hingga beberapa hari. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidak seimbangan cairan, elektrolit, dan akumulasi zat sisa metabolisme dalam tubuh. AKI pada anak merupakan keadaan gawat darurat yang memerlukan diagnosis dan intervensi segera. Jika fungsi ginjal terganggu, tubuh tidak dapat membuang zat sisa metabolisme dan cairan berlebih dengan efektif. Hal ini menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Penyebab gangguan gagal ginjal akut: • Gangguan fungsional. • Gangguan pada organ Ginjal. • Sumbatan saluran pembuangan air dari ginjal Gangguan fungsional, Ginjal kekurangan cairan akibat komplikasi suatu penyakit. Contoh, Dehidrasi berat karena diare, muntah-muntah hebat, Perdarahan, DBD, infeksi berat. Gangguan pada organ ginjal, Penyakit yang menyerang organ ginjal. Contohnya, Sindrom nefrotik (Ginjal Bocor), infeksi peradangan ginjal akut (Pielonefritis), penyakit autoimun, intoksikasi obat. Sumbatan saluran pembuangan air dari ginjal. Contohnya, Cacat bawaan pada ginjal dan saluran kemih. Tanda-tanda gangguan ginjal akut: 1. Frekuensi BAK menurun, atau tidak ada BAK (anuria). 2. Pembengkakan pada tubuh (mata, perut, tungkai, genital). 3. Sesak napas atau napas cepat akibat gangguan keseimbangan asam basa. 4. Tekanan darah tinggi. 5. Gangguan napas akibat paru-paru yang terisi cairan. 6. Gagal jantung, gangguan pada pompa jantung akibat kelebihan cairan. 7. Penurunan kesadaran (koma) akibat kadar ureum yang tinggi atau gagal jantung dan bendungan paru-paru. Pengobatan gangguan ginjal akut: 1. Pemberian cairan pada kasus gangguan ginjal akut akibat dehidrasiatau DBD. 2. Upaya pengeluaran cairan yang tertumpuk/terbendung dalam tubuh pada kasus pembengkakan akibat tidak ada berkemih yang cukup lama. 3. Pada kasus yang berat atau penurunan fungsi ginjal 50% atau lebih memerlukan Tindakan hemodialisis (Cuci darah). 4. Pada kasus intoksikasi, Contoh : keracunan Etilen Glikol memerlukan antidotum. Segera ke fasilitas kesehatan bila… 1. Terjadi penurunan frekuensi berkemih. Rata-rata anak berkemih 3-4 jam sekali. 2. Urin menjadi sangat pekat, ada tanda-tanda dehidrasi. 3. Tidak BAK 6 jam atau lebih. 4. Bila mengkonsumsi obat-obatan yang telah dinyatakan berbahaya. Komplikasi: 1. Pada umumnya fungsi ginjal akan kembali normal dalam waktu paling lama kurang dari 3 bulan tergantung dari ringan/berat nya penyakit. 2. Pada gangguan fungsional seperti dehidrasi, infeksi atau komplikasi DBD pada umumnya ginjal akan kembali normal. 3. Bila lebih dari 3 bulan disebut Gagal ginial kronis. 4. Pada Gagal ginjal kronis dapat memerlukan hemodialisis (cuci darah seumur hidup) Upaya ginjal tetap sehat: • Kontrol rutin ke fasilitas kesehatan. • Konsumsi diet yang sehat dan seimbang, komposisi karbohidrat 60%, lemak 25% dan protein 15%. • Menjaga berat badan yang ideal. • Asupan air yang cukup. Air yang bersih, susu atau jus buah. • Olahraga yang teratur. • Membatasi minuman atau makanan yang manis atau garam. • Membatasi konsumsi obat dan suplemen.
Halaman Highlights